blank

Dorong Kemandirian Pangan, Novita Hardini Apresiasi Petani Milenial Trenggalek

Photo of author

By Redaksi

Networkpedia.id – Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini,  terus mendorong kemandirian pangan melalui gerakan petani milenial.

Novita mengunjungi Desa Kerjo, Kecamatan Karangan, untuk melihat langsung praktik pertanian dengan sistem greenhouse yang dijalankan para pemuda setempat.

Dalam kunjungannya, Novita tampak bahagia melihat generasi milenial sukses menerapkan inovasi pertanian modern. Ia mengungkapkan apresiasi terhadap para pemuda yang telah merealisasikan imbauan bercocok tanam yang disampaikan sejak 2023.

“Ternyata program ini berjalan dengan sangat baik, bahkan melampaui ekspektasi saya. Ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk meraih kesuksesan melalui sektor pertanian,” ujar Novita.

Salah satu contoh sukses yang dikunjunginya adalah kebun melon dengan sistem greenhouse, yang mampu menghasilkan 1,5 hingga 2 ton per panen. Produk dari kebun ini tidak hanya dipasarkan di Trenggalek, tetapi juga sudah masuk ke pasar modern.

“Dasawisma di sini tidak hanya bertani, tetapi juga mengelola manajemen hasil panennya. Ini sudah melalui lima kali panen, dan tentu akan menjadi laporan positif bagi Pak Bupati,” tambahnya.

Novita juga menyoroti keberhasilan kelompok dasawisma dalam mengelola pertanian modern. Hal ini membuat tim penilai kesulitan menentukan kelompok terbaik karena banyak kandidat yang layak mendapat apresiasi.

Dalam kesempatan itu, Novita turut memetik melon yang dibudidayakan oleh Tedy, seorang petani muda yang telah menjalankan sistem pertanian ini selama setahun. Tedy menjelaskan bahwa dengan lahan 500 meter persegi, kebunnya mampu menampung 1.200 pohon melon.

“Setiap musim tanam berlangsung sekitar 2–3 bulan. Dengan sistem greenhouse dan hidroponik, waktu tanam bisa lebih singkat, hanya dua bulan karena tidak perlu pengolahan tanah, cukup mengganti airnya saja,” jelas Tedy.

Harga jual melon bervariasi tergantung varietas, dengan kisaran Rp25.000–Rp30.000 per kilogram. Rata-rata satu buah melon memiliki berat 1,5 hingga 2 kilogram.

Tedy memilih bertani melon karena masa panennya cepat dan lebih aman dari hama dibanding metode konvensional. Keberhasilannya menjadi bukti bahwa pertanian modern dapat menjadi peluang menjanjikan bagi generasi muda.

Berita Lainnya