blank

Jejak Sejarah Bangunan di Sekitar Alun-alun Trenggalek, dari Penjara hingga Sekolah Eropa

Photo of author

By Redaksi

Networkpedia.id – Kawasan alun-alun Trenggalek sejak lama menjadi pusat pemerintahan dan aktivitas masyarakat. Hingga kini, sejumlah bangunan penting yang berdiri di sekitarnya masih mempertahankan bentuk asli sejak era kolonial Belanda, meski fungsi dan peruntukannya telah berubah.

Ketua Pemerhati Sejarah Trenggalek (Pesat), Harmaji, menyebut setidaknya ada tiga bangunan utama yang tidak mengalami perubahan lokasi sejak dulu, yakni alun-alun, Masjid Agung Baiturrahman, dan Pendopo Manggala Praja Nugraha.

“Menurut peta Belanda tahun 1920-an, terdapat simbol RT atau regent, yang berarti kantor bupati. Letaknya di sebelah timur alun-alun. Dari situ bisa dipastikan kompleks pendopo kabupaten tidak pernah berubah sejak masa kolonial,” ujar Harmaji.

Ia menambahkan, pada masa pemerintahan Bupati pertama Trenggalek pada 1950-an, pendopo kabupaten sudah berdiri di lokasi tersebut dan hingga kini tetap menjadi pusat pemerintahan. 

Adapun alun-alun dan masjid agung juga tidak mengalami pergeseran, meski dalam catatan peta lama disebutkan ada jalan setapak yang membelah alun-alun dari utara ke selatan.

Selain tiga bangunan utama itu, ada pula peninggalan lain yang masih eksis dengan fungsi berbeda. Gedung Europe School kini difungsikan sebagai SMPN 3 Trenggalek, sementara bangunan bekas penjara dialihfungsikan menjadi SDN 2 Ngantru. 

Di sisi utara alun-alun, berdiri bekas Inlander School atau sekolah pribumi yang sekarang digunakan sebagai Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Trenggalek.

Menurut Harmaji, kemungkinan besar sejumlah bangunan pernah mengalami pergeseran lokasi akibat peristiwa agresi militer Belanda. Pada masa itu, banyak bangunan di berbagai daerah dibakar agar tidak jatuh ke tangan penjajah, termasuk di Trenggalek.

“Kalau pun bergeser, bangunannya tidak akan jauh dari titik semula. Pola yang sama juga terjadi di beberapa kota, seperti Bandung dan Medan, di mana gedung-gedung strategis sengaja dibakar lalu dibangun kembali di sekitar lokasi aslinya,” jelas guru sejarah SMAN 2 Trenggalek tersebut.

Keberadaan bangunan-bangunan bersejarah di sekitar alun-alun menjadi bukti perjalanan panjang Kabupaten Trenggalek. 

Jejak peninggalan kolonial itu kini menyatu dengan fungsi modern, sekaligus menjadi pengingat nilai sejarah yang patut dijaga.

Berita Lainnya