Networkpedia.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek menyalurkan bantuan air bersih ke Desa Prambon sebagai langkah tanggap darurat atas keluhan warga terkait kualitas air yang dinilai tidak layak konsumsi.
Langkah cepat ini diambil setelah pemerintah desa setempat melaporkan adanya perubahan warna dan bau pada sumber air warga.
Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, mengatakan pihaknya langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengirimkan armada tangki air bersih ke sejumlah titik yang terdampak.
“Kami menerima laporan dari pemerintah Desa Prambon bahwa air sumur dan sumber air di wilayah mereka mengalami perubahan warna menjadi kekuningan dan tercium bau logam atau besi yang cukup menyengat,” ujarnya.
Menurut Triadi, kondisi tersebut membuat air tidak layak untuk dikonsumsi karena berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan apabila digunakan dalam jangka panjang.
“Air yang mengandung logam berat seperti besi bisa berdampak pada kesehatan warga, terutama jika digunakan untuk minum atau memasak,” jelasnya.
Sebagai langkah awal, BPBD menyalurkan air bersih ke rumah-rumah warga sambil berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan observasi dan pengambilan sampel air.
Pemeriksaan ini dilakukan guna mengetahui penyebab utama meningkatnya kadar besi dalam air sumur warga.
“Observasi masih berlangsung. Kami melibatkan Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan uji laboratorium agar bisa diketahui sumber pencemarannya, apakah berasal dari faktor alam, sistem pipa, atau aktivitas manusia di sekitar lokasi,” tambah Triadi.
Selain itu, BPBD juga mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan air sumur yang berbau logam tersebut untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari sampai hasil pemeriksaan laboratorium keluar.
“Kami prioritaskan keselamatan warga, dan sementara kebutuhan air bersih akan terus kami suplai sampai situasi benar-benar aman,” tegasnya.